Sebagai orang tua kita ingin memberikan pendidikan yang terbaik
pada anak-anak kita. Dan hal itu dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya
memilihkan sekolah yang baik buat anak-anak kita, mendidik anak sejak dini
sebelum masuk ke jenjang pendidikan formal, memberikan contoh-contoh atau uswah
yang baik, menerapkan pola-pola berfikir dan berperilaku yang baik di dalam
maupun di luar rumah. Seorang anak ialah amanah yang harus dipertanggung
jawabkan oelh seiap orang tua, mau dibawa kearah yang baik atau keraha yang
buruk anak ini akan diarahkan? Semua itu tergantung kemampuan dan pengetahuan
orang tua dalam mendidik dan membimbing anaknya kejalan yang lebih baik demi
terwujudnya cita-cita bersama yaitu bahagia di dunia dan bahagia di akhirat.
Bagaimana Menjadi Pendidik Yang Islami, Tarbawi dan Ma’hadi
Oleh: Irwan Maulana Hidayat
Seiring dengan kemajuan teknologi seiring itu pula kemajuan dalam
hal kriminal yang timbul. Era globalisasi ini yang penuh dengan banyak sekali
permasalahan yang ada baik itu masalah dari individu maupun masyarakat seperti
penurunan moral, ketidak tahuan akan pentingnya pendidikan, masalah ekonomi,
pengangguran merajalela, kurangnya kesadaran masyarakat akan bahaya norkoba,
pemerkosaan di mana-mana, tindak korupsi dikalangan masyarakat atas dan
tindakan tindakan kriminal lainnya. Apa yang terjadi dengan kita? Apa yang
terjadi dengan masyarakat kita? Dimana peran pendidik sebagai contoh sekaligus
petunjuk arah teladan untuk membawa manusia kepada kebahagagiaan dunia dan akhirat?
Siapakah yang paling bertanggung jawab dalam hal ini? Mari kita merenung
kembali, berfikir sejenak, mulai dari manakah hal ini harus dibenahi? Jawabnya
tentu mulai dari pendidikan dalam keluarga, karena keluargalah yang menjadi
tolak ukur pertama dan yang utama. Jika pendidikan keluarga sudah memberikan
suntikan pendidikan yang islami, tarbawi dan ma’hadi pastinya produk anak didik
yang akan terjun kemasyarakat akan baik sehingga terciptalah kedamaian dan
kebahagiaan dunia dan akhirat.
"Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah sebenar-benar taqwa kepada-Nya;
dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan bergama islam.” (QS. Ali imron: 102)
Bagaimana Menjadi Pendidik Yang Islami, Tarbawi dan Ma’hadi
Oleh: Irwan Maulana Hidayat
Seiring dengan kemajuan teknologi seiring itu pula kemajuan dalam
hal kriminal yang timbul. Era globalisasi ini yang penuh dengan banyak sekali
permasalahan yang ada baik itu masalah dari individu maupun masyarakat seperti
penurunan moral, ketidak tahuan akan pentingnya pendidikan, masalah ekonomi,
pengangguran merajalela, kurangnya kesadaran masyarakat akan bahaya norkoba,
pemerkosaan di mana-mana, tindak korupsi dikalangan masyarakat atas dan
tindakan tindakan kriminal lainnya. Apa yang terjadi dengan kita? Apa yang
terjadi dengan masyarakat kita? Dimana peran pendidik sebagai contoh sekaligus
petunjuk arah teladan untuk membawa manusia kepada kebahagagiaan dunia dan akhirat?
Siapakah yang paling bertanggung jawab dalam hal ini? Mari kita merenung
kembali, berfikir sejenak, mulai dari manakah hal ini harus dibenahi? Jawabnya
tentu mulai dari pendidikan dalam keluarga, karena keluargalah yang menjadi
tolak ukur pertama dan yang utama. Jika pendidikan keluarga sudah memberikan
suntikan pendidikan yang islami, tarbawi dan ma’hadi pastinya produk anak didik
yang akan terjun kemasyarakat akan baik sehingga terciptalah kedamaian dan
kebahagiaan dunia dan akhirat.
Sebagai orang tua kita ingin memberikan pendidikan yang terbaik
pada anak-anak kita. Dan hal itu dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya
memilihkan sekolah yang baik buat anak-anak kita, mendidik anak sejak dini
sebelum masuk ke jenjang pendidikan formal, memberikan contoh-contoh atau uswah
yang baik, menerapkan pola-pola berfikir dan berperilaku yang baik di dalam
maupun di luar rumah. Seorang anak ialah amanah yang harus dipertanggung
jawabkan oelh seiap orang tua, mau dibawa kearah yang baik atau keraha yang
buruk anak ini akan diarahkan? Semua itu tergantung kemampuan dan pengetahuan
orang tua dalam mendidik dan membimbing anaknya kejalan yang lebih baik demi
terwujudnya cita-cita bersama yaitu bahagia di dunia dan bahagia di akhirat.