Sejarawan Ibnu Ishaq mengisahkan bahwa begitu Rasululullah SAW wafat,
Umar bin al Khaththab mendengar kabar bahwa kaum Muhajirin berkumpul di
Tsaqifah Bani Saidah untuk membahas siapa yang akan menggantikan
kepemimpinan Rasulullah. Umar langsung mengajak Abu Bakar dan Abu
Ubaidah bin al Jarrah untuk mendatangi mereka.
Masjid ini berlokasi sebelah barat daya Masjid Nabawi sekitar 335
meter dan 40 meter dari arah Masjid al-Ghomamah. Masjid ini adalah salah
satu tempat yang digunakan Sayyidina Abu Bakar ash-Shiddiq untuk shaf
sholat ketika mengikuti Sholat istisqo' dan Sholat Ied pada masanya
bersama Rasulullah SAW. dan dengan sahabat-sahabat yang lain. Tempat
Shaf sholat inilah yang sehingga sekarang diabadikan menjadi Masjid Abu
Bakar ash-Shiddiq RA.
Masjid Sayyidina Umar ibnu Khatthab ini berada di alun-alun kota
Medina, 500 meter dari Masjid Nabawi atau 100 meter dari Masjid Ghomamah
ataun 100 meter dari Pasar Kurma Medina. Masjid ini dulunya adalah shaf
sholat Sayyidina Umar ibnu Khatthab ketika masa Rasulullah SAW. yang
pernah terjadi paceklik yang sangat panjang sehingga Rasulullah SAW. dan
para sahabatnya perlu menggelar sholat Istisqo' (sholat minta hujan),
dan dilokasi masjid ini pula shaf Sayyidina Umar bin Khatthab mengikuti
sholat Ied yang dulunya tidak di Masjid Nabawi tapi digelar di alun-alun
Kota Medina. Di abadikanlah Shaf Sayyidina Umar ini hingga sekarang
para penziarah mengenalnya dengan sebutan Masjid Umar ibnu Khatthab RA.
Da'wah yang dilakukan Abu Hurairah kepada sang ibu serta
peran do'a Rasulullah saw yang diijabah oleh Allah tergambar dalam
kisah yang terdapat dalam hadits Shahih muslim berikut ini :
Suatu ketika pada bulan Ramadlan di dalam mesjid orang-orang
terpencar-pencar dalam beberapa kelompok. Ada yang shalat sendirian dan
ada pula yang shalat berjama'ah. Lalu Umar memerintahkan mereka agar
menjalankan shalat berjama'ah bersama Ubay bin Ka'ab sebagai imam. Dan
malam berikutnya orang-orang menjalankan shalat dengan berjama'ah, lalu
Umar berkata : SEBAIK-BAIK BID'AH ADALAH INI.Renungkan hadits Nabi :
Masjid ini adalah juga salah satu masjid yang berada di alun-alun
kota Medina yang terletak 400 meter dari Mesjid Nabawi dan 200 meter
dari Masjid Ghomamah. Dulu masa Rasulullah SAW. ketika mengadakan sholat
istitsqo' dan sholat ied di alun-alun Medina, maka shaf dari Sayyidina
Utsman bin Affan RA. inilah yang sampai saat ini diabadikan menjadi
Masjid Utsman bin Affan (Dzannuraini).
Masjid ini berada di sebelah barat daya dari Masjid Nabawi sekitar
300 meter, dan 100 meter dari Masjid Ghomamah. Masjid ini adalah shaf
sholat tempat dimana Sayyidina Ali bin Abi Thalib ketika mengikuti
sholat istisqo' dan sholat ied bersama Rasulullah SAW. dan para
sahabatnya. Masjid ini ditutup tidak lagi untuk ditempat sholat wajib,
karena sangat dekatnya dengan Masjid Nabawi. Tempat shaf shalat dimana
Sayyidina Ali mengikuti sholat istisqo dan sholat ied diabadikan sampai
saat ini menjadi Masjid Ali. Berbeda dengan Masjid Ali yang didalam
peperangan Parit/khandaq, masjid ini adalah tempat pos Sayyidina Ali
ketika mengikuti Perang Parit/Perang Khandaq/Perang Ahzab. Pos Sayyidina
Ali ketika itu hingga saat ini diabadikan menjadi Masjid Ali, tapi
dalam tahun-tahun ini tertutup untuk sholat baik sunnat apalagi wajib,
nampak gambar sebelum dilarang sholat didalamnya, banyak jamaah haji dan
umroh sholat sunnat di dalamnya.
Ketika Madina terjadi paceklik yang sangat panjang, maka Rasululllah
SAW. bersama para sahabatnya perlu untuk mengadakan Sholat Istisqo'
(sholat minta hujan). Pelaksanaan sholat ini tidak di Masjid Nabawi tapi
di alun-alun kota Madina, dimana ketika Rasulullah SAW. berkhutbah agak
panjang pada sholat istisqo' para sahabat Nabi SAW. gelisah, maka
datanglah pertolongan Allah SWT. berupa awan, maka awan yang melindungi
Rasulullah SAW. berkhutbah, diabadikan sampai saat ini menjadi masjid
ghomamah/awan. Di alun-alun itu tidak hanya sholat istisqo' tapi juga
Sholat Iedain (Iedhul Fitri dan Iedhul Adha) dulu juga tidak dalam
Masjid Nabawi tapi di alun-alun kota madina yakni barat daya dari Masjid
Nabawi.